MEMBIASAKAN TABAYYUN (Dimuat di Oase Suara Merdeka)

tabayun1_20131111_190014Belakangan ini masyarakat sedang dilanda sifat terburu-buru dan tidak hati-hati membagikan –share– atau meyebarkan berita yang belum diketahui dengan benar keadaannya. Lebih-lebih berita yang ada di media sosial yang terkesan saling menyalahkan, menuduh dan menjelekkan. Bahkan beberapa waktu lalu ulama’ ‘alim seperti KH. Ahmad Mustofa Bisri dan KH. Maimun Zubair dan lain-lain juga terkena imbas dari sifat ini di dalam gersangnya belantara media sosial yang memunculkan cacian, hinaan. Oleh karenanya, tabayyun –kroscek– adalah sifat penting yang harus dimiliki dalam menerima berita dari manapun sumbernya. Baca lebih lanjut

Membumikan Pendidikan Multikultural

kids_worldIndonesia sebagai negara besar dan pluralistik ditandai dengan keberagaman dan keragaman budaya, agama, etnis, suku, adat, ras, dan antargolongan. Oleh karena itu, keberagaman tersebut harus dipelihara untuk keberlangsungan bangsa yang menghargai perbedaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai universal dalam bingkai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Berdasarkan amanat konstitusi UUD 1945 Pasal 32 ayat 1 menyatakan bahwa, “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.” Oleh karena itu, hal ini mempertegas bahwa, bangsa Indonesia sangat konsekuen dan konsisten dalam mengembangkan budaya sebagai warisan dan ciri khas nasional.   Baca lebih lanjut

Kunci Kerukunan

kerukunan-antar-umat-beragama

Alam semesta beserta isinya telah diciptakan oleh Tuhan dengan sedemikian harmonisnya. Milyaran bintang dan planet bergerak teratur sesuai dengan alurnya. Tumbuh-tumbuhan masing-masing mengetahui kapan ia bersemi dan kapan ia menggugurkan daun sesuai musimnya. Ribuan spesies binatang menambah keindahan dan keberagaman makhluk hidup di alam raya. Sungguh hal tersebut memperlihatkan bahwa Tuhan telah menciptakan skenario yang luar biasa teraturnya dalam kehidupan ini. Baca lebih lanjut

Ingin Jadi Penulis?, MENULISLAH!

dVnb9G1TUISebagai penulis, (meski belum tenar) sy sering ditanya via inbox facebook, “Gimana sih kak caranya bisa menjadi penulis seperti bapak?”
Jika mendapat pertanyaan seperi itu, kami sering menjawab dengan sederhana, “Belajar, berdoa dan berusaha untuk menjadi seorang penulis..”

Mengapa pertanyaan ini sering dilontarkan khususnya oleh mereka yang masih muda? Tak lain dan tak bukan adalah karena mereka selalu membayangkan ketika mereka bisa menjadi penulis, akan bernasib sama seperti para penulis terkenal lainnya. Seperti Habiburrahman penulis novel “Ayat-ayat Cinta”, Mira W penulis novel “Merpati tak Pernah Ingkar Janji”, Raditya Dika penulis novel “Kambing Jantan”, atau bahkan ingin seperti JK. Rollings penulis kelas dunia pengarang serial “Harry Potter”. Baca lebih lanjut

Implementasi Kurikulum 2013, Harapan dan Tantangan

image_68_ilustrasi-k13Kurikulum 2013 sangat diharapkan akan ada perubahan besar bagi kualitas siswa Indonesia di masa depan. Banyak harapan akan perbaikan menyeluruh bagi model kelulusan siswa nantinya. Bila sebelumnya banyak keluhan bagi orang tua di Indonesia tentang nasib anaknya yang belajar di Indonesia dengan sejumlah kendala dan tantangan negatif kini harapan akan perubahan dapat diharapkan dengan sejumlah perbaikan yang terdapat dalam paket kurikulum 2013. Selain harapan akan adanya perubahan namun tentu ada kelemahan dalam kurikulum 2013.
Soal kelebihan yang terdapat dalam kurukulum 2013 antara lain, pertama, siswa dapat memiliki kemampuan ganda seperti dalam bidang sikap, kreativitas selain kemampuan akan kecerdasan dalam memahami materi ilmu pengetahuan itu sendiri. Ketiga kemampuan yang saling terkait diharapkan siswa nantinya dapat meningkatkan kualitas dirinya dalam persaingan di masa depan. Siswa lebih kreatif dan inovatif. Siswa dapat memiliki sikap dalam menerima dan menolak serta hasrat untuk kecenderungan tertentu dalam setiap masalah yang ia hadapi. Pemberdayaan tiga talenta yang ada pada setiap siswa akan semakin dikombinasikan dalam diri siswa. Baca lebih lanjut

Islam dan Cara Memilih Pemimpin

pemimpinZaman sekarang masyarakat cenderung tergiur dengan jabatan. Jabatan di negeri kita Indonesia dipandang sebagai sebuah “aset”, karena ia secara langsung maupun tidak langsung akan menghasilkan keuntungan, kemudahan, kesenangan, dan setumpuk keistimewaan lainnya. Maka tidaklah heran keinginan menjadi pejabat seperti gubernur, bupati, walikota, anggota dewan, direktur dan sebagainya merupakan impian dan obsesi semua orang, mulai dari kalangan politikus, purnawirawan, birokrat, saudagar, tokoh masyarakat, bahkan sampai artis.

Iklim demokrasi yang membuat semakin banyak obsesi masyarakat untuk menjadi pejabat atau pemimpin menuntut kita untuk benar-benar selektif memilih pemimpin. Karena kita memiliki tanggung jawab besar terhadap masa depan negara. Lalu,bagaimanakah kualifikasi dan kriteria konkrit dari seorang pemimpin baik itu?. Baca lebih lanjut

Krisis Moral

seks-bebasDizaman modern seperti sekarang ini, pengaruh globalisasi dan westernisasi semakin mengancam bangsa kita terutama golongan remaja yang masih gampang terpengaruh dengan budaya-budaya yang masuk dari barat. Dengan masuknya budaya-budaya barat (westernisasi), bangsa kita khsusnya kaum remaja cenderung meniru gaya dan trend yang terjadi pada budaya-budaya barat tersebut, sehingga mengakibatkan mereka khususnya kaum remaja melakukan segala cara untuk mengikuti gaya mereka, salah satunya yaitu kenakalan remaja.

Kenakalan remaja (juvenile delinquency) merupakan perilaku jahat atau kejahatan/kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh salah satu bentuk pengabaian sosial sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang. Faktor-faktor penyebab timbulnya kenakalan remaja yaitu bisa timbul dari dalam (internal), maupun dari luar (eksternal). Faktor dari dalam antara lain yaitu: krisis identitas, kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor dari luar yaitu keluarga, teman sebaya yang kurang baik (salah pergaulan), serta komunitas atau lingkungan tempat tinggal yang kurang baik. Baca lebih lanjut